Rabu, 28 Desember 2011

Ayo..bergerak!!


Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-otot skeletal dan menghasilkan peningkatan resting energy expenditure yang bermakna (Kurpad, Swaminthan & Bhat 2004 diacu dalam Utari 2007)  Aktivitas fisik juga dapat didefinisikan sebagai suatu gerakan fisik yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot (National Institute of Health 1995 diacu dalam Utari 2007). Aktivitas fisik yang teratur mempunyai banyak keuntungan bagi tubuh, baik manfaat  fisik maupun manfaat psikis. Manfaat fisik di antaranya adalah menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas normal, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit,  menjaga berat badan ideal karena dapat meningkatkan massa tubuh tanpa lemak dan  menurunkan lemak tubuh (Whitney & Rolfes 2002 diacu dalam Utari 2007), menguatkan tulang dan otot, meningkatkan kelenturan tubuh, dan meningkatkan kebugaran tubuh. manfaat psikis dari olahraga adalah mengurangi stress, meningkatkan rasa percaya diri, membangun rasa sportifitas, memupuk tanggung jawab, dan membangun kesetiakawanan sosial (Kesehatan Komunitas 2002).
Majunya dunia teknologi dewasa ini menyebabkan kemudahan pada  semua kegiatan manusia sehingga mengakibatkan  kita kurang bergerak (hypokinetic). Penggunaan remote kontrol, komputer, lift dan tangga berjalan, dan alat-alat lainnya tanpa dimbangi dengan aktifitas fisik akan menimbilkan penyakit akibat kurang gerak. Gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja (sedentary) dan kurang gerak bisa berbahaya bagi kesehatan. Apalagi bila tambah dengan adanya faktor risiko seperti  merokok dan  pola makan yang tidak sehat. Hal demikian dapat menyebabkan penyakit tidak menular atau dikenal juga dengan penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, pembuluh darah, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, osteoporosis,kanker usus, depresi dan kecemasan (Kesehatan Komunitas 2002).
Oleh karena itu melakukan aktivitas setiap hari menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Melakukan aktivitas fisik merupakan salah satu indikator penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga menurut Departemen Kesehatan.  Penilaian aktivitas fisik rumah tangga adalah dengan cara menilai penduduk usia 10 tahun ke atas yang melakukan aktivitas fisik sedang atau berat selama 30 menit setiap hari (Anonim 2011).
Aktivitas fisik yang termasuk dalam penilaian indikator PHBS rumah tangga adalah pekerjaan sehari-hari seperti berjalan, berlari, dan kegiatan rumah tangga seperti mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, dan berkebun. Aktivitas fisik tersebut termasuk aktivitas fisik berintensitas sedang.  Aktivitas fisik berintensitas sedang jika dilakukan setiap hari akan memberi manfaat untuk kesehatan dalam jangka panjang. Aktivitas tipe ini membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (Anonim 2010).
Kegiatan aktivitas fisik lain seperti olahraga juga sangat dianjurkan untuk dilakukan secara teratur. Olahraga berat seperti sepak bola, basket, dan badminton dapat menyebabkan pengeluaran energi yang lebih tinggi (aktivitas fisik yang lebih berat), sehingga bermanfaat lebih bagi kesehatan (Anonim 2010)
Aktivitas fisik juga penting dilakukan oleh lansia. Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan adalah berjalan, berkebun, dan melakukan pekerjaan di halaman rumah. Jenis pekerjaan tersebut  merupakan  bentuk aktivitas dengan intensitas sedang. Aktivitas lainnya seperti golf, badminton, tenis meja, dan bowling di halaman rumah juga dianjurkan bagi orang lanjut usia. Selain itu, bagi lansia penting juga untuk melakukan aktivitas untuk menguatkan otot. Aktivitas ini mengurangi risiko jatuh dan memperbaiki kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Selain itu, hilangnya kekuatan dan stamina akibat umur sebagian juga disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik (Anonim 2010).

Daftar Pustaka

Anonim. 2011. Promkes. http://puskesmassangasanga.wordpress.com/promkes/ [10 Des 2011]

Kesehatan Komunitas. 2002. Panduan Kesehatan bagi Petugas Kesehatan. http://dinkes-sulsel.go.id/new/.../panduan%20kesehatan%20olahraga.pdf. [11 Des 2011]

Kurpad AV, Swaminathan S, Bhat S. 2004. IAP national task force for childhood prevention of adultdisease: the effect of childhood physical activity on prevention of adult disease. Indian Pediatrics 41: 37-62.

National Institute of Health. 1995. Physical activity and cardiovascular health. NIH Consens Statement 13:1-33.

Utari A. 2007. Hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kesegaran jasmani pada anak usia 12-14 tahun (tesis). Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Whitney E, Rolfes S. 2002.  Understanding Nutrition. 9th ed. Belmont: Wadsworth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar